Senin, 21 Februari 2011

Fogging Tak Efektif, Disarankan 3 M

2010 Ditemukan 652 Kasus, 5 Meninggal

Tenggarong, Express: Pengasapan alias fogging dianggap Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara (Kukar), Kuntiyo, tidak efektif dalam memberangus nyamuk Demam Beradarah Dengue (DBD).
“Nyamuk itu bisa terbang. Kalau diasapi ya pasti terbang. Fogging tidak efektif karena tidak dapat membunuh nyamuk. Malahan justru mengganggu pernapasan. Apalagi jika ada yang menggunakan obat kimia palsu,” katanya kepada wartawan.
Menurutnya, langkah efektif yang seharusnya dilakukan ada menerapkan konsep 3 M. Yakni menguras, menutup dan mengubur barang bekas. “Cara ini efektif karena langsung membunuh jentik-jentik nyamuk. Sehingga populasi nyamuknya bisa diatasi,” jelasnya.
Ia menuturkan, sepanjang 2010 lalu, ditemukan 652 kasus DBD di Kukar. Dimana lima diantaranya meninggal dunia. Ia juga menyebut, Tenggarong merupakan kawasan paling rawan terjangkit DBD. Pasalnya, mobilitas penduduknya dianggap cukup tinggi.
“Cepat penyebaran DBD berada di kawasan yang memiliki mobilitas penduduk tinggi. Seperti Balikpapan, Samarinda dan Bontang. Sebagai ibukota kabupaten, Tenggarong pun memiliki potensi yang sama,” tambahnya.
Tak hanya DBD, menurut Kuntiyo, Kukar tak hanya berpotensi terhadap penyebaran DBD, melainkan juga malaria. Maraknya aktivitas tambang di Kukar yang meninggalkan kubangan lebih berpotensi terhadap penyebaran malaria yang disebabkan nyamuk Anopheles.
“Kubangan eks tambang akan menjadi tempat berkembang biak jentik Malaria. Pada saatnya, ini bakal terjadi transisi epidemiologi. Jika jentik DBD banyak hidup di genangan air jernih, sebaliknya jentik malaria justru berkembang di genangan air kotor seperti kubangan eks tambang," imbuhnya. (gun)

Warga Samboja Geger Penemuan Bayi

Dibungkus Dalam Tas, Diperkirakan Umurnya Seminggu

Tenggarong, Express: Warga Samboja digegerakan dengan penemuan seorang bayi, Senin (21/02) sekitar pukul 01.00 Wita kemarin. Bayi yang umurnya diperkirakan masih seminggu itu ditemukan di teras rumah Sariah, warga Jl Sungai Merdeka RT 02, Kelurahan Sungai Merdeka, Samboja dalam keadaan terbungkus dalam tas.
Kapolres Kukar AKBP Fadjar Abdillah melalui Kapolsek Samboja AKP Eddy Inganta mengatakan, penemuan bayi bermula ketika Sariah mendengar adanya suara tangisan bayi. Lantaran tidak tahu dari mana asalnya, Sariah pun berusaha mencari sumber suara itu.
“Ketika di lihat keluar rumah, saksi melihat ada tas yang diletakkan diatas meja teras. Karena penasaran dengan isi tas itu, saksi mendekat dan melakukan pemeriksaan. Ternyata tas itu berisi seorang bayi laki-laki yang menangis,” katanya.
Lantaran takut, Sariah langsung melapor ke Ketua RT dan tetangga lainnya untuk diajak menyaksikan si bayi malang itu. “Kalau dilihat bayi tersebut masih masih berumur sekitar semingguan, bahkan saat ditemukan, bayi tersebut tidak dalam keadaan bugil tapi lengkap dengan pakaian bayi dan selimutnya,” ujarnya.
Selanjutnya, Sariah melapor ke Polsek Samboja sekitar pukul 02.30 Wita. “Bayi langsung kami bawa ke RSU Samboja untuk memperoleh perawatan lebih lanjut. Selain itu, dalam tas bayi itu ditemukan potongan jadwal imunisasi, namun alamat klinik imunisasinya di potong,” katanya.
Eddy menambahkan, sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari orang tua bayi dengan cara koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kukar.
“Saat ini kami masih menitipkan bayi tersebut di RSU Samboja untuk di rawat sambil menunggu kabar dari Dinsos kukar yang selanjutnya akan menangani bayi tersebut,” ujar Eddy. (gun)

Jalan Samarinda-Balikapapn Makan Korban

Jalan Samarinda-Balikapapn Makan Korban
Dua Pengendara Tewas Akibat Hantam Truk

Tenggarong, Express: Para pengendara di jalan poros Samarinda-Balikpapan, sebaiknya mulai berhati-hati. Pasalnya tidak sampai dua hari, dua nyawa melayang di jalan sepanjang 125 kilometer itu. Adalah Sarifudin (40) warga Jl Tongkol RT 03, Kelurahan Sungai Dama, Samarinda dan Hendra Respati (24) warga Jl P Antasari, RT 04, Kelurahan Air Putih, Samarinda yang harus menghembuskan nafas terakhirnya akibat kecelakaan lalu lintas.
Keduanya mengalami nasib naas pada waktu berbeda. Sarifudin tewas Minggu (20/02) lalu sekitar pukul 23.30 wita di Jalan Soekarno–Hatta, KM 27, RT 03, Kelurahan Sei Merdeka, Kecamatan Samboja.
Sepeda motor Suzuki Satria FU KT 3777 NJ yang ia kendarai menghantam bodi belakang truk Mercedes KT 8922 AE yang dikemudikan Puji (32) warga RT 05, Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU. Sarifudin pun tewas ditempat sebelum diberikan pertolongan.
Sementara Hendra mengakhiri hidupnya di Desa Batuah, KM 20 Loa Janan. Sepeda motor Kawasaki Ninja RR KT 2940 ZP, Sabtu (19/2) sekitar pukul 13.30 wita lalu menghantam bagian depan truk Mithsubisi KT 8982 AN yang dikendarai Supandi dari arah berlawanan.
“Untuk Sarifudin, polisi masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sopir dan saksi. Sedangkan kasus Hendra, Supandi akan dijerat dengan pasal 310 ayat 4 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ dengan ancaman pidana kurungan 6 tahun penjara,” kata Kapolres Kukar AKBP Fadjar Abdillah, Senin (21/02) kemarin. (gun)

Giliran Dapil II Minta Pemekaran

Tenggarong, Express: Gejolak menuntut pemekaran kembali terjadi di Kutai Kartanegara (Kukar). Setelah masyarakat pesisir, kini anggota DPRD daerah pemilihan (dapil) II, Kota Bangun, Muara Muntai, Muara Wis, Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang meminta mendirikan kabupaten sendiri bernama Kutai Tengah.
Anggota DPRD Kukar asal hulu, Moch Zainuddin Arhap didampingi koleganya asal dapil yang sama, Khairil Anwar mengatakan, saat ini Kutai Tengah sedang mempersiapkan pembentukan panitia pemekaran. Sembari persiapan, rencananya ia akan melakukan komunikasi yang lebih intensif kepada seluruh anggota dewan, khususnya 8 orang perwakilan parlemen dari dapil II.
"Ya, saat ini Kutai Tengah sedang mempersiapkan panitia pemekaran. Hampir semua anggota dewan dari dapil II sudah menyatakan mendukung. Komunikasi terus kami lakukan. Dalam waktu dekat, saya akan menggelar rapat adat di Tabang," ujarnya.
Dijelaskannya, selain mengakomodir 8 anggota dewan, rencananya tim persiapan akan menghadap Bupati Kukar Rita Widyasari untuk melakukan lobi-lobi politik. Selain bupati, Sultan Kutai juga akan dimintai pendapatnya soal pemekaran. Karena menurutnya, usaha itu dilakukan agar dalam mencapai cita-citanya tidak mengalami hambatan.
"Komunikasi dan lobi kepada Bupati Kukar sangat penting demi memuluskan cita-cita pemekaran. Dengan adanya dukungan pemerintah induk, maka akan lebih mempermudah mendirikan kabupaten baru. Kita tidak ingin menggunakan sikap frontal. Karena hanya akan berdampak pada kondusifitas Kukar. Sultan Kutai juga merupakan tokoh dan raja. Jadi kami juga harus memohon ijin dulu," katanya.
Sementara, Khairil Anwar menambahkan, letak ibu kota kabupaten pun juga sudah ditentukan. "Rencananya, ibu kota Kutai Tengah adalah di Kota Bangun. Kenapa, karena Kota Bangun merupakan sentral dari perekonomian di 6 kecamatan. Selain letaknya yang bisa dikatakan strategis karena berada di tengah-tengah calon kabupaten," tambah Khairil.
Ia menyebut, Sumber Daya Alam (SDM) yang terkandung di dapil II sangat besar. Sebut saja seperti kandungan batubara yang belum diolah secara keseluruhan, areal produktif untuk perkebunan, tambang emas bahkan keberadaan uranium. Semuanya dianggap cukup untuk membiayai masyarakat enam kecamatan itu.
"Memang infrastruktur masih mengalami hambatan. Khususnya di kawasan Sungai Belayan. Tapi SDA kita melimpah. Untuk itulah perlu melakukan komunikasi dan menitikberatkan diplomasi sebagai cara untuk mewujudkan pemekaran," imbuhnya.
Untuk itulah, dikatakan Zainuddin lagi, sebaiknya Kutai Pesisir jangan memisahkan diri dulu dari Kukar. "Para penggagas meminta agar rekan-rekan di pesisir jangan dulu mekar. Kalau Kutai Pesisir mekar, bagaimana nasib kami. Karena hulu juga butuh pembangunan," ujarnya.
Sejauh ini kata Zainuddin, dua anggota dewan dari luar dapil II memberikan dukungan. Yakni Sjahranie dan Arif Arizal. "Selama itu untuk kemaslahatan masyarakat banyak, ya harus kita dukung. Karena dengan pemekaran lebih mempercepat perekonomian dan mempermudah administrasi," jelas Sjahranie. (gun)